Kegiatanekonomi yang utama di negara Singapura ditunjukkan oleh nomor. May 20, 2022 by Info Soal Pelajaran. Cermati pernyataan berikut! 1) industri perkapalan 2) pengolahan karet mentah 3) pengolahan minyak bumi 4) industri pupuk Urea Kegiatan ekonomi yang utama di negara Singapura ditunjukkan oleh nomor? A. 1, 3, 4 B. 1, 2, 3 C. 1, 2, 4 D. 2
AbstractSekolah Agama di Singapura disebut madrasah. Ia ditubuhkan oleh ulama yang bermurah hati untuk mewakafkan tanah dan bangunan untuk tujuan pendidikan Islam kepada masyarakat Islam yang merupakan golongan minoriti di Singapura. Artikel ini bertujuan untuk mengenalpasti bagaimana pengurusan sekolah agama rakyat atau disebut madrasah dilaksanakan di Singapura bagi memastikan kelangsungan pendidikan Islam kepada masyarakat Islam. Pengumpulan data menggunakan temubual terbuka kepada pentadbiran bahagian Madrasah dan bahagian masjid di Majlis Ugama Islam Singapura MUIS untuk mendapatkan maklumat tentang pengurusan madrasah di samping memperolehi maklumat dari pelbagai sumber yang lain. Di Singapura, semua madrasah yang ditubuhkan perlu di bawah pengawasan dan kawalan Majlis Ugama Islam Singapura MUIS. Terdapat tiga jenis sekolah agama di Singapura iaitu madrasah sepenuh masa, madrasah separuh masa dan pengajian umum. Kurikulum yang digunakan oleh madrasah sepenuh masa ialah kurikulum azhari dan kurikulum kebangsaan. Madrasah separuh masa yang dijalankan di masjid menggunakan kurikulum aLIVE iaitu sebahagian dari pelaksanaan program Singapore Islamic Education of Singapore SIES. Madrasah swasta pula menjalankan aktiviti pendidikan Islam secara tusyen dan separuh masa denan membina kurikulum sendiri terutama untuk pengajian al-Quran dan Fardu Ain. Manakala NGO hanya berfungsi sebagai pendokong kepada pelaksanaan pendidikan Islam kepada masyarakat melalui aktiviti dakwah dan kelas-kelas pengajian agamaJournalHistorySimilar works

KESIMPULANPesantren dan madrasah dalam politik pendidikan di Indonesia mengalami dinamika yang luar biasa, terutama dimulai dari masa kolonial, yaitu tahap-tahap perintisan pembentukan madrasah yang terlebih dahulu dilakukan oleh sejumlah tokoh dengan membuat sekolah ala Belanda dengan muatan tambahan dalam bidang ilmu-ilmu keagamaan

Singapura menjadi negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia dalam survei yang dikeluarkan Organization for Economic Co-operation and Development OECD. Di tingkat ASEAN, Indonesia jauh tertinggal dibanding Vietnam, Thailand dan Malaysia. Kemampuan matematika, membaca menulis, serta pengetahuan umum siswa sekolah dasar hingga usia 15 di Negeri Singa dinilai paling wahid dibanding 76 negara OECD empat besar negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia adalah Hong Kong, Korea Selatan, Jepang dan luar Asia, Finlandia berada di urutan merupakan negara di benua Amerika yang muncul paling pertama di urutan ke Serikat hanya’ menempati urutan ke memberi kejutan dengan bercokol di urutan berada di urutan 69, kalah dibanding Thailand di posisi 47 dan Malaysia di nomor di negara-negara maju Asia fokus meningkatkan kualitas OECD melibatkan 76 negara dari status ekonomi yang dikelola oleh sebuah Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau ingin memberikan gambaran mengenai perbandingan sistem pendidikan di negara maju maupun juga bertujuan mencari tahu kelemahan maupun kekuatan pada sistem pendidikan suatu negara. 10 BESAR NEGARA DENGAN SISTEM PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA 1. Singapura 2. Hong Kong 3. Korea Selatan 4. Jepang 5. Taiwan 6. Finlandia 7. Estonia 8. Swis 9. Belanda 10. Kanada 5 BESAR NEGARA DENGAN SISTEM PENDIDIKAN TERBURUK DI DUNIA 1. Oman 2. Maroko 3. Honduras 4. Afrika Selatan 5. Ghana MENGENAL SISTEM PENDIDIKAN NEGERI SINGA PRA-SEKOLAH *Untuk mendaftar pra-sekolah di Singapura, seorang Anak harus berusia 3-6 tahun.* Pra-sekolah di Singapura juga menawarkan tempat penitipan Anak.* Semua pra-sekolah dioperasikan oleh yayasan, badan keagamaan, lembaga sosial dan organisasi bisnis.* Periode belajar untuk anak-anak pra-sekolah berlangsung selama 2 ½ - 4 jam dan 5 hari dalam seminggu.* Pada tingkat ini yang diutamakan adalah mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa utama dan bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua. SEKOLAH DASAR *Sekolah Dasar di Singapura membutuhkan waktu 6 tahun untuk menyelesaikannya.* Pada jenjang ini, para siswa akan mempelajari bahasa Inggris, Mandarin, Melayu, Matematika, Musik, Kesenian, Olahraga dan juga Ilmu Pengetahuan Sosial.* Matematika yang diajarkan di sekolah dasar ini diadopsi dengan menggunakan materi-materi dari standar Internasional.* Seorang siswa harus menunjukkan hasil belajarnya pada tahun ke 6 dengan melakukan ujian kelulusan Sekolah Dasar TINGKAT SEKOLAH MENENGAH *Siswa akan dibagi ke dalam dua kelompok yakni kelompok GCE N Normal dan kelompok GCE O Ordinary.* GCE O adalah kumpulan siswa-siswa berprestasi. Pada jenjang ini, kegiatan belajar dilakukan selama 4 tahun.* Untuk GCE N bisa mendapatkan sertifikat GCE O jika melakukan suatu ujian pada tahun ke lima* Kurikulum pada tingkat sekolah menengah di Singapura ini telah diakui oleh internasional. PERGURUAN TINGGI *Setelah menyelesaikan ujian Level GCE O, siswa dapat mendaftar ke perguruan tinggi junior Junior College ataupun politeknik.* Junior College. Setelah berhasil duduk lulus dari GCE O, siswa dapat melanjutkan studi ke Junior College pra-universitas selama 2-3 tahun.* Politeknik. Politeknik menawarkan berbagai jurusan seperti Teknik, Ilmu Pengetahuan Bisnis, Komunikasi, Desain dan Info-Komunikasi.* Pendidikan tingkat tersier. Mereka yang memenuhi syarat dapat mencoba beralih ke tingkat tersier. SEKOLAH INTERNASIONAL DAN SEKOLAH SWASTA *Meskipun sekolah swasta terbuka untuk orang-orang Singapura, tetapi mereka tidak diperbolehkan mengikuti sekolah internasional.* Singapura memiliki berbagai sekolah internasional yang bertujuan untuk melayani para ekspatriat.* Kurikulum di sekolah-sekolah tersebut mengikuti kurikulum negara asal sekolah tersebut. Biayanya bervariasi tetapi minimal adalah SGD$ per tahun. PENDIDIKAN DI INDONESIA *Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kemendikbud,* Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di SD/Madrasah Ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah* Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional* Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi SEJUMLAH PROBLEM KURIKULUM 1 Kurikulum Indonesia Terlalu Kompleks 2 Seringnya Berganti Nama 3 Kurang Lengkapnya Sarana dan Prasarana 4 Kurangnya Pemerataan Pendidikan 5 Kurangnya Partisipasi Siswa 5 KAMPUS TERBAIK DI INDONESIA 2015 VERSI SITUS HTTP// Institut Teknologi Bandung Bandung2. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta3. Universitas Indonesia Depok4. Universitas Brawijaya Malang5. Universitas Sebelas Maret Surakarta 5 UNIVERSITAS TERBAIK INDONESIA 2015 VERSI QSWORLD UNIVERSITY1. Universitas Indonesia2. Institut Teknologi Bandung3. Universitas Gadjah Mada4. Universitas Airlangga5. Institut Pertanian Bogor 5 BESAR UNVERSITAS TERBAIK INDONESIA VERSI WEBOMETRICS1. UGM2. Universitas Indonesia3. Institut Teknologi Bandung4. Universitas Brawijaya5. Institut Pertanian Bogor 5 UNIVERSITAS TERBAIK DUNIA 2015 VERSI TIMES HIGHER EDUCATION 1. Institut Teknologi California Amerika Serikat 2. Universitas Harvard Amerika Serikat 3. Universitas Oxford Inggris 4. Universitas Stanford Amerika Serikat 5. Universitas Cambridge Inggris 5 UNIVERSITAS TERBAIK DUNIA VERSI TIMES HIGHER EDUCATION 1. Universitas Harvard Amerika Serikat 2. Institut Teknologi Massachussetts Amerika Serikat 3. Universitas Cornell Amerika Serikat 4. Universitas Michigan Amerika Serikat 5. Universitas Stanford Amerika Serikatftr Dilansirdari Encyclopedia Britannica, ciri-ciri negara berkembang ditunjukkan oleh nomor 1), 2) dan 4). Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Jenis tumbuhan yang dapat dibudidayakan pada ketinggian di daerah I seperti gambar adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. PembahasanDaftar negara maju dan berkembang di Benua Asia menurut IMF sebagai berikut Negara maju di Benua Asia yaitu Jepang , Hong Kong, Israel, Korea Selatan , Makau, Taiwan dan Singapura Negara berkembang di Benua Asia yaitu Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia , Myanmar, Kuwait, Nepal, Papua Nugini, Palestina, Kirgiztan , dan Mongolia. Jadi, jawaban yang tepat adalah negara maju dan berkembang di Benua Asia menurut IMF sebagai berikut Negara maju di Benua Asia yaitu Jepang, Hong Kong, Israel, Korea Selatan, Makau, Taiwan dan Singapura Negara berkembang di Benua Asia yaitu Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Kuwait, Nepal, Papua Nugini, Palestina, Kirgiztan, dan Mongolia. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

MadrasahAl Irsyad Al Islamiah sendiri memiliki total siswa 900 orang mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Demi mengakomodasi kurikulum ganda, Islam dan nasional, sekolah memiliki waktu sekolah tiga jam lebih panjang dari pada sekolah umumnya. Madrasah Al Irsyad menempati urutan pertama dari enam madrasah yang ada di Negeri Singa tersebut.

- Lembaga di Singapura yang bergerak di bidang pendidikan Islam dan pendidikan sekuler dalam kurikulumnya adalah madrasah. Madrasah pertama kali muncul di Singapura pada 1905, yakni Madrasah As-Sibyan, yang berada di sekitar Masjid Sultan. Setelah itu, muncul beberapa nama madrasah besar di Singapura, seperti Aljunied Al-Islamiah, Irsyad Zuhri Al-Islamiah, Al-Maarif Al-Islamiah, Alsagoff Al-Arabiah, Al-Arabiah Al-Islamiah, dan Wak Tanjong bagaimana sejarah madrasah di Singapura? Baca juga Sejarah Islam di Singapura Madrasah pertama di Singapura Munculnya madrasah di Singapura dibarengi dengan masuk dan berkembangnya Islam pada abad itu, bentuk pertama dari madrasah adalah sekolah Al Quran dan sekolah pondok yang berada di sekitar rumah ulama atau guru agama Islam. Model pendidikan tersebut berkembang di Singapura dari abad ke-15 hingga abad ke-19. Adapun fokus dalam pendidikan madrasah di Singapura saat itu adalah pemahaman di bidang agama Islam. Selain itu, diberikan juga pengetahuan tentang tauhid, tafsir, fikih, sejarah, hadis, dan bahasa Arab. Sejak itu, model pendidikan Islam terus berkembang di Singapura, dibuktikan dengan berdirinya madrasah pertama di Singapura. Baca juga Baitul Hikmah, Simbol Kemajuan Ilmu Pengetahuan Era Keemasan Islam Dalamkongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI). 3. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SISTEM PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH AGAMA MADRASAH DI SINGAPURA Islamic Education System at Religious School Madrasah in Singapore Oleh Nor Raudah Hj Siren* Azrin Ab Majid** Syed Muhd Khairuddin Aljunied*** Abstrak Sekolah Agama di Singapura disebut madrasah. Ia ditubuhkan oleh ulama yang bermurah hati untuk mewakafkan tanah dan bangunan untuk tujuan pendidikan Islam kepada masyarakat Islam yang merupakan golongan minoriti di Singapura. Artikel ini bertujuan untuk mengenalpasti bagaimana pengurusan sekolah agama rakyat atau disebut madrasah dilaksanakan di Singapura bagi memastikan kelangsungan pendidikan Islam kepada masyarakat Islam. Pengumpulan data menggunakan temubual terbuka kepada pentadbiran bahagian Madrasah dan bahagian masjid di Majlis Ugama Islam Singapura MUIS untuk mendapatkan maklumat tentang pengurusan madrasah di samping memperolehi maklumat dari pelbagai sumber yang lain. Di Singapura, semua madrasah yang ditubuhkan perlu di bawah pengawasan dan kawalan Majlis Ugama Islam Singapura MUIS. Terdapat tiga jenis sekolah agama di Singapura iaitu madrasah sepenuh masa, madrasah separuh masa dan pengajian umum. Kurikulum yang digunakan oleh madrasah sepenuh masa ialah kurikulum azhari dan kurikulum kebangsaan. Madrasah separuh masa yang dijalankan di masjid menggunakan kurikulum aLIVE iaitu sebahagian dari pelaksanaan program Singapore Islamic Education of Singapore SIES. Madrasah swasta pula menjalankan aktiviti pendidikan Islam secara tusyen dan separuh masa denan membina kurikulum sendiri terutama untuk pengajian al-Quran dan Fardu Ain. Manakala NGO hanya berfungsi sebagai pendokong kepada pelaksanaan pendidikan Islam kepada masyarakat melalui aktiviti dakwah dan kelas-kelas pengajian agama. Kata Kunci Madrasah, Sekolah Agama, Pengurusan Pendidikan, Sistem Pendidikan Islam Abstract Religion schools in Singapore called madrasah. It was established by scholars who generously donating land and buildings for the purpose of Islamic education to Muslims who are a minority in Singapore. This article aims to identify how the management of religious schools or implemented Islamic Education in Singapore to ensure the continuity of Islamic education to Muslims. The method of collecting data are using open interviews to the administrative Madrasah Division and Mosque Division in the Islamic Religious Council of Singapore MUIS and from other sources. In Singapore, all schools should be established under the supervision and control by the Islamic Religious Council of Singapore. There are three types of religious schools in Singapore- full-time Madrasah, part-time Madrasah and public Islamic Education. The curriculum used by full-time madrasahs called Azhari curriculum and also used national curriculum. Part time Madrasah conducted in the mosque using aLive curriculum which is part of the implementation of the program of Singapore Islamic Education SIES. Private Madrasah implemented part-time tuition and build their own curriculum mainly to study the Quran and Fardhu Ain. While NGOs only serves as a pillar of the implementation of Islamic education to the community through activities and religious education classes. Keywords Islamic Religious School, Management of Education, Islamic Education System * Nor Raudah Hj Siren merupakan Pensyarah Kanan di Jabatan Dakwah dan Pembangunan Insan, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya, Kuala Lumpur. E-mail raudah68 ** Azrin Ab Majid merupakan pelajar PhD di Jabatan Dakwah dan Pembangunan Insan, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya, Kuala Lumpur. *** Syed Muhd Khairuddin Aljunied merupakan Profesor Madya di Jabatan Pengajian Melayu Department of Malay Studies, Fakulti Sastera dan Sosial Sains Faculty of Arts and Science Social, National University of Singapore. Email mlsasmk Jurnal al-Tamaddun Bil 9 2 2014, 17-28 Pendahuluan Masyarakat Islam di Singapura merupakan golongan minoriti. Data pada tahun 2010 mengatakan penduduk muslim yang berusia 15 tahun ke atas di Singapura berjumlah 457,435 orang iaitu 8,332 orang berbangsa Cina, 382,017 orang berbangsa Melayu, 57,546 orang berbangsa India dan 9,540 orang lain-lain bangsa1. Sebahagian besar muslim di Singapura bermazhab Syafie, sebahagiannya bermazhab Hanafi dan terdapat kelompok muslim Syiah2. Sejarah perkembangan Islam di Singapura bermula pada abad ke-19 dengan dua kelompok migran yang berasal dari dalam dan luar wilayah. Migran dari dalam wilayah berasal dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Riau dan Bawean. Kelompok ini dikenali sebagai etnik Melayu. Kelompok dari luar wilayah pula menjadi dua kelompok penting iaitu India Muslim yang berasal dari Pantai Timur dan Pantai Selatan India manakala satu lagi ialah keturunan Arab Hadramaut3. Kelompok migran dari luar wilayah ini secara umumnya dari golongan muslim yang kaya dan terdidik sehingga membentuk kelompok elit sosial dan ekonomi di Singapura. Mereka mempelopori perkembangan pusat pendidikan dan penerbitan muslim. Mereka juga menjadi penyumbang dana terbesar untuk pembangunan masjid, lembaga pendidikan dan organisasi sosial Islam yang lain. Di antara mereka dikenali dengan keluarga al-Sagof, al-Kaff dan al-Juneid. Selain itu, mereka juga mengahwini penduduk Melayu di Singapura. Perkahwinan campur Arab- Melayu telah mewujudkan bangsa Arab-Melayu. Perkahwinan imigran muslim India pula mewujudkan bangsa Jawi Peranakan. Kemunculan heterogony penduduk Muslim Singapura ini melambatkan proses asimilasi kemelayuan tetapi mewujudkan komuniti Muslim4. Kedatangan imigran secara besar-besaran ini telah menjadikan Singapura sebagai pusat perdagangan dan pusat informasi dan dakwah Islam. Pada awal perkembangan Islam, masyarakat Asia Tenggara khususnya di Singapura terikat dengan pengajaran tasawuf yang diminati oleh para ulama tempatan dan raja-raja Melayu. Kumpulan tarekat sufi terbesar di Singapura hingga kini ialah Tariqat Alawiyyah di Masjid Ba’lawi di bawah pimpinan Syed Hasan Bin Muhammad bin Salim al-Attas. Selain itu terdapat juga tarekat al-Qadiriyyah wa al-Naqshabandiyyah yang berpusat di Geylang Road di bawah kelolaan Persatuan Taman Pengajian Islam PERPTAPIS. Tarekat yang lain ialah al-Shaziliyyah, al-Idrisiyyah, al-Darqawiyyah dan al-Rifa’iyyah5. Di bawah sistem pendidikan yang pesat di Singapura, penekanan dan keutamaan penggunaan bahasa Inggeris sebagai bahasa wajib di sekolah-sekolah pada tahun 1980, telah menjadikan bahasa Inggeris sebagai bahasa perantaraan masyarakat Singapura dan disokong pula dengan percampuran etnik melalui pembangunan perumahan. Pada tahun 1887 seramai 143 warga Muslim Singapura telah menghantar petisyen kepada Gabenor untuk melantik kadi bagi urusan perkahwinan umat Islam. Penetapan Ordinan Perkahwinan Umat Islam Mahomedan Marriage Ordinance 1890 memperlihatkan kolonial Inggeris hanya melihat agama Islam dalam soal perkahwinan dan perceraian sahaja6. Setelah Singapura merdeka pada tahun 1965, The Administration of Muslim Law Act AMLA telah dibentuk. Lembaga ini dibahaskan di Parlimen pada 13 Disember 1965, dan menjadi undang-undang 1Department of Statistics, Ministry of Trade and Industry, Singapore, bertarikh 11 September 2014 2 Sharon Siddique dan Taufik Abdullah 1986 Islam and Society in Southeast Asia, Singapore ISEAS, hal. 390 3 Ibid, hal. 391 4 Sharon Siddique and Taufik Abdullah 1989, Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Jakarta Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, hal. 391 5 Munzir Hitami, Dr 2006 Sejarah Islam Asia Tenggara, Pekanbaru Alaf Riau, hal. 32 6 Sharon Siddique and Taufik Abdullah 1989, hal. Sistem Pendidikan Islam Sekolah Agama Madrasah di Singapura 19 pada 25 Ogos 1966. Akta ini memberikan ruang yang fleksibel bagi Dewan Agama Islam, Pengadilan Agama dan Pencatat Perkahwinan Islam dalam menetapkan hukum syariah. Pada tahun 1966 AMLA mencadangkan pembentukan Majlis Ugama Islam Singapura - Islamic Religious Council of Singapore MUIS sebagai satu badan agama bagi menjadi penasihat Presiden Singapura dalam hal berkaitan dengan agama Islam di Singapura. Pelantikan pertama anggota MUIS dilakukan pada tahun 1968. Bersama dengan Pengadilan Syariah dan Pencatat Perkahwinan Islam, MUIS merupakan pusat pembangunan Muslim di Singapura. Tugas MUIS ialah memantau dan melaksanakan kegiatan Islam di Singapura seperti mengeluarkan sijil halal, menetapkan waktu solat dan menguruskan pernikahan dan perceraian secara Islam. Selain itu, MUIS juga berperanan dalam urusan pengelolaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf ZIS Wakaf. Hal ini bagi menjaga amanah agama Islam dan memastikan pengurusan ekonomi Islam dapat dilaksanakan untuk kemaslahatan umat Islam di Singapura. Seorang guru besar The Australian National University iaitu Milner berpendapat Singapura memiliki indikasi “jiwa Syariat” dalam kalangan Muslimnya7. Richard C. Martin 2004 pula dalam bukunya Enclycopedia of Islam and the Muslim World, mengatakan perbezaan dasar yang dapat diketengahkan antara Indonesia, Malaysia dan Singapura ialah adanya gerakan reformis yang berusaha mentranformasikan budaya dan masyarakat dan mereka berusaha untuk memperkasakan proses politik untuk mendirikan sebuah negara Islam8. Sistem Pendidikan Islam Di Singapura Sejarah awal munculnya pendidikan Islam di Singapura dikatakan berkembang sejak awal kedatangan Islam ke Singapura itu sendiri. Pendidikan Islam di Singapura disampaikan oleh para ulama yang berasal dari negeri lain di Asia Tenggara atau dari Negara Asia Barat dan dari benua kecil India. Para ulama tersebut di antaranya ialah Syaikh Khatib Minangkabau, Syaikh Tuanku Mudo Wali Aceh, Syaikh Ahmad Aminuddin Luis Bangkahulu, Syeikh Syed Usman bin Yahya bin Akil Mufti Betawi, Syaikh Habib Ali Habsyi Kwitang Jakarta, Syaikh Anwar Seribandung Palembang, Syaikh Mustafa Husain Purba Baru Tapanuli, dan Syaikh Muhammad Jamil Jaho Padang Panjang. Potensi peningkatan umat Islam mula jelas dengan pemerkasaan pendidikan di madrasah, masjid dan tertubuhnya pertubuhan bukan kerajaan NGO. Perkembangan pendidikan Islam di Singapura mula menjadi perhatian apabila Majelis Pendidikan Anak-anak Islam MENDAKI mengambil berat isu pendidikan bagi anak-anak muslim. Pemimpin Melayu Muslim berjaya menarik sokongan yang besar dalam kalangan kelompok Melayu-Muslim dan pemerintah sehingga Majelis telah bertukar menjadi Yayasan Mendaki Council for the Development of Singapore Malay/Muslim Community pada tahun 1982. Yayasan ini memberi kuasa kepada masyarakat melalui kecemerlangan dalam pendidikan dalam konteks Singapura yang terdiri dari berbilang kaum dan agama. Pada tahun 2002, Yayasan MENDAKI diselaraskan dan memberi tumpuan kepada empat bidang utama iaitu Pendidikan, Belia, Keluarga dan Pekerjaan. 30% Program MENDAKI menyasarkan penduduk Melayu/Islam dan subsidi untuk program pencegahan dan pembangunan. MENDAKI bergabung untuk saling menyokong dan mendokong dengan agensi-agensi kerajaan, sekolah, masjid, pertubuhan Melayu/Islam, majikan, pusat komuniti dan pusat MAECs, keluarga dan menjadi pusat perkhidmatan pelajar9. 7 Iik Arifin Mansurnoor dan Drs. Dadi Damadi 2002 “Minoritas Islam” dalam Ensklopedi Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, Jakarta Ichtiar Baru Van Hoeve, hal. 464. 8 Richard C. Martin 2004 Encyclopedia of Islam and the Muslim World Volume 2 M-Z, New York Macmillan Reference USA, hal. 582 9 Yayasan Mendaki, bertarikh 11 September 2014 Jurnal al-Tamaddun Bil 9 2 2014, 17-28 Majlis Ugama Islam Singapura juga telah memainkan peranan utama dalam memantau dan mengurus perkembangan pendidikan Islam di Singapura melalui bahagian Religious Education Cluster dan Mosque and Social Development Cluster. MUIS telah membentuk kurikulum pendidikan Islam tersendiri yang disebut Singapore Islamic Education System SIES. SIES merupakan kurikulum yang dibangunkan untuk pendidikan Islam di Singapura yang dilaksanakan secara separuh masa. Ia bertujuan untuk menyediakan Muslim dari pelbagai tahap usia untuk memahami, berbangga dan mengamalkan Islam sebagai cara hidup terutama dalam menghadapi cabaran semasa. Kurikulum ini sesuai, dinamik dan menjadi satu pengalaman pembelajaran umat Islam di Singapura. Kurikulum ini menyasarkan untuk melahirkan insan yang soleh, bertakwa dan berakhlak mulia serta memahami ilmu pengetahuan tentang Islam dan mengamalkannya10. Rajah 1 Jenis Pendidikan Islam di Singapura Rajah 1 menunjukkan Singapura melaksanakan tiga jenis pendidikan Islam untuk masyarakat Islamnya iaitu pendidikan separuh masa, pendidikan sepenuh masa dan program pengajian Islam awam. 1. Pendidikan Separuh Masa Program pendidikan Islam berbentuk separuh masa dilaksanakan di masjid-masjid dan di sekolah agama swasta Private Islamic Religious School. Pelaksanaan pendidikan Islam separuh masa hanya dilaksanakan pada hujung minggu kerana kekangan waktu persekolahan kebangsaan sehingga ke waktu petang. Menurut Encik Muhammad Taufiq, “dulu pelaksanaan sekolah agama boleh dijalankan secara sepenuh masa pada waktu petang. Tetapi setelah sekolah kebangsaan melanjutkan masa pengajian hingga ke waktu petang, maka alternatif kelas hujung minggu terpaksa dilaksanakan bagi memastikan anak-anak Muslim memperolehi pendidikan Islam”11. Masjid telah diperkasakan fungsinya bukan hanya sebagai pusat ibadah bahkan telah diimarahkan dengan peranan sebagai pusat kegiatan umat Islam sebagaimana zaman Rasulullah SAW. Pada masa ini, Singapura memiliki 70 buah masjid yang menawarkan kelas untuk belajar agama dan disiplin ilmu lain dengan 27 masjid melaksanakan sistem madrasah separuh masa. Mereka memiliki sistem pengurusan masjid yang moden dan eksklusif serta memiliki sistem pengajian yang khusus. Masjid di Singapura bukan sebagai tempat ibadah sahaja bahkan telah dijadikan Pusat Pembelajaran Islam dan Pembangunan Masyarakat. Pengurusan masjid dilaksanakan secara sukarela oleh masyarakat setempat melalui Mosque Management Board MMB dengan pemantauan Mosque and Social Development Cluster, MUIS. 10 Muhammad Taufiq Arifin, Assistant Head, Madrasah Policy & Planning Strategic Unit, Majlis Ugama Islam Singapura, temubual pada 7 Mei 2014, juga terdapat dalam Majlis Ugama Islam Singapura, dan bertarikh 11 September 2014. 11 Op cit, Muhammad Taufiq Arifin, temubual pada 7 Mei 2014 Separuh masa Madrasah Masjid Madrasah Swasta Sepenuh Masa Madrasah Pengajian Islam Awam Pertubuhan Masjid Sistem Pendidikan Islam Sekolah Agama Madrasah di Singapura 21 Sekolah Islam swasta Private Islamic Religious School pula turut berfungsi mendokong dan menyokong pelaksanaan pendidikan Islam di Singapura iaitu al-Khairiah Islamic School, Madrasah at-Tahzibiah al-Islamiah dan Sekolah Ugama Radin Mas. Madrasah ini ditubuhkan atas nama syarikat dan menggunakan kurikulum diniah sendiri tumpuan Pengajian al-Quran dan Fardu Ain secara separuh masa dan dilaksanakan di hujung minggu dalam bentuk tuisyen. Sekolah ini merupakan alternatif untuk ibu bapa yang tidak memilih madrasah masjid12. Selain itu, usaha pembangunan pendidikan Islam juga digerakkan oleh Andalus Corporation. Pertubuhan yang berdaftar dengan pendaftar pertubuhan ini menawarkan kelas bimbingan nurseri, prasekolah, kanak-kanak, menengah, remaja, dewasa, tahfiz hingga peringkat diploma kepada masyarakat Islam di Singapura13. Bagi pelaksanaan pendidikan Islam di Masjid, kurikulum khas dibentuk oleh MUIS dengan memperkenalkan Singapore Islamic Education System SIES dengan memperkenalkan kurikulum aLIVE sebagaimana rajah 2 di bawah; • Kids • Tweens • Teens • Youths • 5 - 8 tahun • 9- 12 tahun • 13- 16 tahun • 17 - 20 tahun Rajah 2 Kurikulum Pendidikan Islam Separuh Masa aLIVE Berdasarkan Rajah 2, MUIS bersama kumpulannya telah memperkenalkan Mosque Madrasah dengan kurikulum aLIVE yang menyasarkan pendidikan Islam untuk awal kanak-kanak berusia 5-8 tahun Kids, kanak-kanak berusia 9 – 12 tahun Tweens, remaja berusia 13 – 16 tahun Teens dan belia berusia 17 – 20 tahun Youth. Program ini merupakan sebahagian dari program dalam Sistem Pendidikan Islam Singapura Singapore Islamic Education System- SIES. Bagi melaksanakan program ini, MUIS telah memperuntukkan dan mentadbir sendiri dana pendidikan Islamnya untuk memastikan kualiti program dan meningkatkan sistem pendidikan Islam di Singapura14. Terdapat empat mata pelajaran dalam kurikulum aLIVE iaitu Faith & Practices Akidah dan Fiqh, Character & Life Skill Akhlaq, Social & Civilisational Islam Sirah dan Tarikh dan Quranic Literacy Iqra’ dan Quran. Keempat-empat mata pelajaran ini dilaksanakan secara bersepadu mengikut tema dan tahap yang ditetapkan. Contohnya tema kejiranan akan diajar kepada pelajar tahap 2 Tweens. Melalui tema tersebut, pelajar akan diajar berdasarkan keempat-empat aspek mata pelajaran iaitu tentang aspek akidah dan fiqh, akhlaq, sirah dan ayat al-Quran yang berkait dengan aspek kejiranan menurut Islam. Pendidikan Islam separuh masa ini tidak ada peperiksaan. Pelajar difokuskan untuk memahami Islam sebagai cara hidup, teori dan amali15. 2. Pendidikan Sepenuh Masa Pendidikan sepenuh masa dilaksanakan di sekolah atau madrasah secara formal. Madrasah berasal dari perkataan Arab yang bermaksud sekolah’ atau dengan maksud sekolah agama Islam. Madrasah ini memperkenalkan sistem pendidikan Islam, mempelajari al-Quran dan al-Hadith yang dikendalikan oleh alim ulama atau dikendalikan oleh masjid. 12 Sharifah Thalha Binti Syed Haron, Eksekutif, Unit Dasar & Perancangan Madrasah, Majlis Ugama Islam Singapura, temubual pada 7 Mei 2014 13 Andalus Corporation, Bertarikh 11 September 2014 14 Op cit, Muhammad Taufiq Arifin, temubual pada 7 Mei 2014 dan lihat 15Amira Bte Abdul Rahim, Senior Executive, Youth education Stategic unit, MUIS, temubual bertarikh 7 Julai 2014. Jurnal al-Tamaddun Bil 9 2 2014, 17-28 Sistem Pendidikan Islam di Singapura pula dijalankan secara tradisional menggunakan sistem persekolahan pondok sebagaimana di Malaysia, Patani dan pesantren Indonesia. Sistem persekolahan moden pula merujuk kepada Mesir dan Barat, yang dikenali dengan nama madrasah, sekolah arab atau sekolah agama. Sistem pendidikan barat telah memperkenalkan konsep pendidikan kolonial dualisme yang telah memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu sekular dunia, sebagaimana rajah 3, di bawah; Rajah 3 Kurikulum Madrasah Berdasarkan rajah 3 di atas, setiap madrasah memiliki kurikulum diniah yang tersendiri yang disebut sebagai kurikulum Azhari. Setiap madrasah akan membuat perjanjian dan penyemakan kurikulum diniah mereka dengan universiti-universiti di Timur Tengah. Contohnya Madrasah al-Maarif dan Madrasah Wak Tanjong telah melaksanakan penyemakan kurikulum diniah mereka ke Riyadh dan Universiti Azhar untuk tujuan kelayakan pelajar mereka menyambung pelajaran ke sana. Terdapat enam 6 kumpulan mata pelajaran diniah yang terdiri dari komponen subjek Syariah dan Usuluddin yang kesemuanya berasal dari 18 subjek Azhari. Manakala kurikulum kebangsaan menawarkan peperiksaan O Level dan A Level untuk melayakkan mereka memasuki universiti tempatan atau universiti di Malaysia seperti di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia dan Universiti Di Madrasah al-Arabiah al-Islamiah penumpuan diberikan kepada kurikulum diniah dan kebangsaan untuk melahirkan saintis Muslim. Oleh itu, mata pelajaran sains tulen ditawarkan di samping kurikulum diniah dengan tambahan kurikulum tahfiz dan al-Quran. Madrasah al-Junied pula memberi tumpuan untuk melahirkan asatizah atau ulama. Oleh itu madrasah ini memberi tumpuan kepada subjek diniah dan menawarkan beberapa subjek kebangsaan yang utama sahaja iaitu Matematik, English dan Sains. Kesemua madrasah menawarkan pendidikan Islam sepenuh masa sejak peringkat rendah hingga peringkat A Level kecuali Madrasah al-Junied dan Madrasah al-Arabiah al-Islamiah yang hanya menawarkan pengajian ke peringkat menengah sahaja. Satu-satunya Madrasah iaitu Madrasah al-Irsyad masih menggunakan kurikulum diniah yang dibangunkan oleh MUIS untuk mengambil peperiksaan Sijil Empat Thanawi STE. Walau bagaimanapun, kurikulum tersebut sudah diurus sepenuhnya oleh madrasah tersebut tanpa campur tangan MUIS Muhammad Taufiq, 7 Mei 2014. Semua madrasah tertakluk dengan Akta Pendidikan di bawah Section 87 dan 88, Enakmen Pentadbiran Undang-undang Islam. Kawalan sekolah agama Islam diletakkan di bawah pihak MUIS. 16 Op. cit, Muhammad Taufiq Arifin, temubual pada 7 Mei 2014 •Pendidikan Islam 6 kumpulan subjek Azhari •Bahasa Arab KURIKULUM DINIAH •Matematik •Bahasa Melayu •Bahasa Inggeris •Geografi •Sejarah •Sains Aliran sains Kimia, Biologi, Fizik dan Add Math KURIKULUM KEBANGSAAN Sistem Pendidikan Islam Sekolah Agama Madrasah di Singapura 23 Madrasah ditubuhkan bagi melahirkan muslim yang berpendidikan untuk memimpin masyarakat berkaitan dengan aktiviti agama. Secara umumnya, semua kemudahan diberikan oleh kerajaan untuk kemudahan madrasah yang dibina di atas tanah wakaf. Setiap madrasah memiliki jawatankuasa pengurusan sendiri yang berdaftar di bawah Akta Pendidikan. Ahli Jawatankuasa tersebut telah berdaftar dengan Kementerian Pendidikan MOE pada setiap dua tahun dengan nasihat dari MUIS. Oleh itu, sebarang aktiviti madrasah adalah di bawah kawalan MUIS di bawah seksyen 58 dan 59, AMLA dan semua tanah wakaf diserahkan kepada MUIS dan semua aktiviti agama mesti dengan kebenaran MUIS, di bawah seksyen 87 dan 88, AMLA17. Rajah 4 Jenis madrasah sepenuh masa Terdapat enam madrasah terbesar di Singapura pada masa ini yang menjalankan pembelajaran sepenuh masa. Enam buah madrasah di Singapura diurus secara moden dan profesional berserta kelengkapan yang baik terutama sistem teknologi maklumat. Keenam-enam madrasah berada di bawah naungan MUIS dengan satu sistem pendidikan yang mempersepadukan ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum. Mata pelajaran yang diajar di madrasah ialah mata pelajaran pendidikan Islam diniah dan Bahasa Arab di samping mata pelajaran Berdasarkan rajah 4 di atas, terdapat dua jenis pengurusan madrasah di Singapura iaitu pengurusan sepenuhnya oleh Madrasah Lembaga Pengelola Madrasah, dan pengurusan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengelola Madrasah dan MUIS Joint Madrasah System. Pengurusan tiga buah madrasah iaitu madrasah Madrasah al-Maarif al-Islamiah, Madrasah Wak Tanjong al-Islamiah dan Madrasah al-Sagoff dilaksanakan oleh Lembaga Pengelola Madrasah sepenuhnya tanpa campur tangan MUIS. Peranan MUIS hanya menerima pendaftaran madrasah, memantau perkembangan dan memperolehi data dan maklumat madrasah serta menyalurkan dana kepada madrasah. Segala urusan pengurusan pentadbiran madrasah termasuk penetapan kurikulum dan pelantikan guru adalah di bawah kuasa madrasah itu Pada tahun 2008, MUIS telah memperkenalkan Joint Madrasah System JMS bagi tujuan membantu meningkatkan sistem pengurusan dan kesinambungan visi dan misi madrasah bagi melahirkan para agamawan Islam. JMS ini juga telah mewujudkan kurikulum yang komprehensif dan seimbang antara ilmu Islam dan sains moden dan pendekatan yang digunakan adalah mengikut keperluan semasa. Pada tahun 2009, tiga madrasah telah menyertai JMS ini iaitu Madrasah al-Irsyad al-Islamiah, Madrasah Aljunied al-Islamiah dan Madrasah al-Arabiah al-Islamiah apabila satu perjanjian MoU ditandatangani oleh pengurusan madrasah pada tahun 2007. JMS ini membolehkan pengurusan madrasah mendapat sumber manusia, kewangan dan info-komunikasi daripada MUIS manakala pihak 17 Op. cit, Muhammad Taufiq Arifin, temubual pada 7 Mei 2014 dan dalam Majlis Ugama Islam Singapura, bertarikh 11 September 2014 Sharifah Thalha, temubual bertarikh 7 Mei 2014 dan email bertarikh 10 Mac 2014 dan dalam http// 19 Op. cit, Muhammad Taufiq Arifin, temubual pada 7 Mei 2014 Madrasah •Madrasah al-Maarif al-Islamiah •Madrasah Wak Tanjong al-Islamiah •Madrasah al-Sagoff Joint Madrasah System •Madrasah al-Irsyad al-Islamiah •Madrasah Aljunied al-Islamiah •Madrasah al-Arabiah al-Islamiah Jurnal al-Tamaddun Bil 9 2 2014, 17-28 pengurusan madrasah memberi tumpuan kepada fungsi teras madrasah iaitu mendidik pelajar dan melahirkan pemimpin masa depan agama dan asatizah. Melalui sistem JMS ini juga, para guru madrasah akan diberi latihan perguruan trained teachers and educators di National Institute of Education NIE dengan kerjasama Akademi MUIS Sharifah Thalha, 10 Mac 2014 dan 7 Mei 2014. Pada 2003, guru madrasah telah memperolehi latihan dengan kerjasama Edith Cowan University, Western Australia. Selepas itu mendapat Latihan Khas Pengajaran dan Pembelajaran anjuran NIE-International dan MUIS. Pada masa ini, seramai 200 orang guru atau lebih 90% guru madrasah telah mendapat latihan ikhtisas perguruan. Kursus yang dilaksanakan semasa dalam perkhidmatan ini membolehkan guru-guru madrasah memiliki kemahiran perguruan. Menurut Dr Yaacob Ibrahim, Menteri Ehwal Masyarakat Islam, kerjasama madrasah untuk menghantar guru-guru mereka mampu meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Hal ini kerana latihan perguruan merupakan aspek yang penting dalam sistem pendidikan20. Menurut Syarifah Thalha, pada masa ini terdapat 250 orang guru madrasah di Singapura dan 200 orang daripadanya sudah memiliki ikhtisas perguruan21. Latar Belakang Madrasah a Madrasah al-Junied al-Islamiyyah Madrasah ini dibuka pada tahun 1927 oleh Sayyid Abdur Rahman bin Junied bin Umar bin Ali Aljunied, dengan dana yang diwakafkan oleh datuknya Sayyid Umar Bin Ali AlJunied, dari Palembang. Bermula dengan 10 orang pelajar, kini jumlah pelajarnya telah meningkat sehingga 1200 orang. Madrasah ini juga menerima pelajar-pelajar luar terutama Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam dan pada tahun 1936 memperkenalkan kelas grooming untuk pemimpin Islam disebut “Qismut-Takhassus Fil Wa’dz Wal Irsyad” yang dikendalikan oleh Syeikh Abdurrahim Ibrahim Assamnudy dari Eqypt. Kemudian, kelas agama khas diperkenalkan pada waktu petang untuk pelajar-pelajar yang bersekolah kerajaan di waktu pagi. Pada tahun 1941, madrasah ini bertukar nama menjadi Darul Ulum Addiniyah Aljunaidiyah dan menggunakan nama asalnya kembali pada tahun 194522 . Pada tahun 60-an, mula memasukkan kurikulum perdana iaitu Bahasa Inggeris, Matematik, Sains, Geografi, Sejarah dan bahasa Melayu di samping kurikulum agama dan bahasa Arab. Integrasi kurikulum perdana dan agama ini menjadikan ibubapa yakin untuk menghantar anak-anak mereka ke Madrasah ini. b Madrasah al-Ma’arif al-Islamiah Madrasah ini didirikan pada tahun 1940-an. Pengasas madrasah ini adalah lulusan universiti al-Azhar, Mesir bertempat di Geylang, Singapura. Madrasah ini dibangunkan khas untuk pelajar perempuan sahaja dari peringkat sekolah rendah, menengah dan pra-Universiti. Sekolah ini diurus oleh Jawatankuasa Pengurusan yang anggotanya dilantik dua tahun sekali oleh Kementerian Pendidikan dengan nasihat Majlis Ugama Islam Singapura. Mata pelajaran yang ditawarkan ialah pelajaran agama Islam dan kurikulum Kementerian Pendidikan Singapura23. c Madrasah Wak Tanjong Al-Islamiyyah Madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah ditubuhkan pada tahun 1958 oleh Ustaz Mohd Noor Bin Taib. Pada awal pembukaan menerima 100 orang pelajar dengan empat orang guru. Pada tahun 1975 telah didaftarkan dengan Kementerian Pelajaran Singapura dan jumlah pelajarnya meningkat menjadi 800 20 Berita On Suria, Singapura bertarikh 20 Februari 2014 21 Syarifah Thalha, Temubual bertarikh 7 Mei 2014 22 Madrasah Aljunied Al Islamiyyah, bertarikh 5 Mei 2014 23 Madrasah Al-Maarif Al-Islamiah, bertarikh 5 Mei 2014 Sistem Pendidikan Islam Sekolah Agama Madrasah di Singapura 25 orang dengan 38 orang kakitangan. Memiliki bangunan sekolahnya sendiri pada tahun 1993. Objektif utamanya ialah memberikan pendidikan Islam dan menyediakan pelajar untuk menjadi muslim yang baik24. d Madrasah Al-Sagoff atau Al-Saqaf Didirikan pada tahun 1912 di atas tanah yang diwaqafkan oleh Syed Muhammad bin Syed Al-Saqof. Institusi ini menawarkan pengajaran ilmu Islam, Bahasa Arab dan Bahasa Inggeris untuk masyarakat Islam Singapura. Padaa awal penubuhan hanya kanak-kanak lelaki yang mendaftar tetapi selepas kependudukan Jepun di Singapura pada tahun 1944, ramai pelajar perempuan mula mendaftar. Dua dekad kemudian, pelajar lelaki mula susut dan akhirnya menjelang tahun 1966, Pemegang Amanah Kumpulan Wang Wakaf Syed Mohamed Alsagof telah menetapkan institusi ini hanya untuk kanak-kanak perempuan sahaja. Pada tahun 1973, sekolah ini diurus pula oleh The Muslimin Trust Fund Association. Sekolah ini menyediakan pendidikan Islam untuk kanak-kanak selama enam tahun di peringkat rendah dan empat tahun di peringkat menengah. Oleh itu, di samping pendidikan Islam, sistem pendidikan kebangsaan juga turut ditawarkan untuk mengambil peperiksaan GCE O’ Level bagi melayakkan pelajar meneruskan pengajian ke peringkat tinggi25. e Madrasah al-Arabiah al-Islamiah Madrasah ini ditubuhkan pada tahun 1937 oleh pengasanya Sheikh Omar Bamadhaj di Hillside Drive di bawah pengurusan Masjid Haji Mohd Yusuff. Pada tahun 1950-an madrasah ini telah diperbadankan sebagai sebuah sekolah untuk menawarkan pendidikan agama kepada pelajar-pelajarnya. Pada tahun 1980, madrasah ini telah musnah terbakar dan Muhammadiyah Association telah mengambilalih pengurusannya lalu didaftarkan dengan MOE. Pada tahun 2008, madrasah ini telah bergabung dalam JMS Sistem Madrasah Bersama iaitu dengan dua lagi madrasah lain iaitu Madrasah Aljunied dan Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah Utama. Menjelang tahun 2014, madrasah ini telah menjadi sekolah menengah sepenuhnya dan akan diikuti oleh Madrasah al-Irsyad pada tahun 201526. f Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah Madrasah ini ditubuhkan pada tahun 1947 dengan nama Mahadul Irsyad di Jalan Hindhede. Pelajar awalnya berjumlah 50 orang dengan program pengajian al-Quran dan pengetahuan asas Islam kepada masyarakat awam. Sistem pendidikannya diambil dari negeri Johor tetapi pada tahun 1965, mula membentuk kurikulum sendiri mengikut keperluan tempatan. Sekolah ini tidak dibiayai dan terpaksa berjuang untuk mengumpul dana bagi membiayai pembangunan sekolah oleh penduduk kampung dan guru-gurunya. Pada tahun 1991, madrasah ini telah terjejas dengan pembangunan semula Bandar dan terpaksa dipindahkan ke Woodland Road dan bertukar menjadi Madrasah al-Irsyad al-Islamiah. Memberi penumpuan kepada pendidikan sekolah rendah dan mula menerima 400 pelajar dengan satu sessi pembelajaran. Madrasah ini kini telah diletakkan di bawah pengurusan MUIS dengan mengkhusus kepada pelajara agama dan kurikulum am, Kementerian Pendidikan untuk mengambil peperiksaan PSLE. Kemudian, apabila sistem MRT diperkenalkan pada tahun 1996, sekali lagi madrasah ini dipindahkan ke bangunan lama di Jalan Windstedt. Pada tahun 1998, madrasah al-Irsyad mula menerima pelajar menengahnya kerana peningkatan permintaan untuk pendidikan madrasah. Kurikulum sekolah menengahnya membolehkan pelajar 24 Madrasah Wak Tanjung Al-Islamiyyah, bertarikh 5 Mei 2014 25 Madrasah Al-Sagoff, bertarikh 6 Mei 2014 26 Madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah, bertarikh 6 Mei 2014 Jurnal al-Tamaddun Bil 9 2 2014, 17-28 madrasah ini menduduki peperiksaan Sijil Empat Thanawi STE yang dijalankan oleh MUIS. Pada tahun 1999, kurikulum sekolah rendah pula mengalami perubahan dengan mengajar Bahasa Melayu dan bukan Bahasa Arab. Pada tahun 2003, Kementerian Pendidikan telah melaksanakan Akta Pendidikan Wajib yang perlu menduduki PSLE. Lantaran itu, al-Irsyad dengan bantuan MUIS menjadi madrasah pertama memperkenalkan kurikulum agama bersepadu untuk sekolah rendah dan menggunakan Bahasa Inggeris sebagai Bahasa pengantar. Pada tahun 2009, madrasah ini dipindahkan ke Hab Islam Singapura hingga kini dengan kemudahan yang lengkap seperti makmal sains, perpustakaan, makmal komputer, kantin dan padang bola sepak27. 3. Pengajian Islam Awam Perkembangan Islam di Singapura memperlihatkan peningkatan dengan tertubuhnya lembaga-lembaga Islam yang lain. Lembaga Swadaya Masyarakat Islam LSM merupakan NGO yang bergabung untuk kepentingan kemajuan komuniti muslim di Singapura. Penglibatan pertubuhan bukan kerajaan NGO dalam perkembangan pendidikan Islam memperlihatkan kesungguhan masyarakat Islam di Singapura untuk mengangkat martabat pendidikan Islam, walau dalam keadaan yang terhad dan kekangan sebagai sebuah agama minoriti dalam negara sekular. Walau bagaimanapun, penglibatan NGO dalam sistem pendidikan Islam di Singapura hanya sebagai pendokong dan kesinambungan dakwah Islam untuk masyarakat awam sahaja. Contohnya, di Darul Arqam, program pendidikan Islam yang dilaksanakan khas untuk masyarakat yang mahu memeluk Islam dan baru memeluk Islam. Dengan itu, modul yang diperkenalkan hanya sesuai untuk sasaran mereka28 manakala NGO yang lain seperti Persatuan Pemuda Islam Singapura pula menubuhkan kelas tuisyen, kindergarten, pre-school dan childcare untuk memastikan kanak-kanak Islam mendapat pendidikan Islam yang sewajarnya sejak kecil29. Pengajian Islam Awam juga dijalankan untuk masyarakat awam pada hujung minggu iaitu kelas fardu ain, kelas Bahasa Arab, kelas untuk Muslimah, kelas Haji dan Ummah, dan kelas al-Quran. Terdapat juga masjid-masjid yang melaksanakan pengajian Islam untuk masyarakat awam seperti Darul Quran, Darul Hadith, Darul Fiqh, Pemikiran Islam Masa Kini, pemikir-pemikir Islam dan sebagainya. Selain itu masjid juga melaksanakan Mosque Kindergarten dan Religious Queries Service. Dana Pendidikan Islam Oleh kerana, Islam merupakan agama bagi masyarakat minoriti, maka tiada sebarang peruntukan kewangan dari pihak kerajaan Singapura. Walau bagaimanapun MUIS telah mengambil peranan untuk membantu madrasah bagi memastikan pendidikan Islam terus berkembang dengan baik di Singapura. Melalui Dana Madrasah, MUIS telah menerima sumbangan dari syarikat mahupun individu dalam bentuk sedekah harian atau potongan bank bulanan atau zakat setiap tahun yang dikhaskan untuk membantu madrasah. Melalui dana tersebut, MUIS akan mengagihkan kepada semua madrasah untuk tujuan pembangunan. Agihan dilaksanakan berdasarkan perkapita pelajar secara one-off dan terpulanglah kepada pihak madrasah untuk menggunakannya sama ada untuk membayar elaun guru, melaksanakan pembangunan atau latihan guru, melaksanakan program madrasah, mahupun untuk membangunkan prasarana madrasah. Jumlah peruntukan pula bergantung kepada jumlah dana yang terkumpul30. 27 Madrasah Al-Irsyad, bertarikh 6 Mei 2014 28Darul Arqam, bertarikh 6 Mei 2014 29Persatuan Pemuda Islam Singapura, bertarikh 8 Mei 2014 Muhammad Taufiq, temubual bertarikh 7 Mei 2014 dan dalam Majlis Ugama Islam Singapura, bertarikh 11 September 2014 Sistem Pendidikan Islam Sekolah Agama Madrasah di Singapura 27 Selain MUIS, pihak Lembaga Pengelola Madrasah sendiri berusaha mendapatkan sumbangan dari luar untuk membantu pembangunan madrasah dalam bentuk zakat mahupun infaq di samping yuran persekolahan pelajar. Menurut Muhammad Taufiq, kos pembelajaran seorang kanak-kanak sekolah adalah SD1800 – SD2500 sebulan yang terpaksa ditanggung oleh Madrasah yang tidak mendapat pembiayaan sebagaimana sekolah kebangsaan. Ibu bapa hanya menampung 1/3 dari kos tersebut melalui yuran bulanan manakala selebihnya ditanggung oleh madrasah melalui Dana Madrasah dan sumbangan dari luar31. Kesimpulan Sistem pendidikan Islam di Singapura masih dalam ruang lingkup yang terhad di bawah pengawasan MUIS dan MOE Singapura. Pelaksanaan madrasah di masjid-masjid memperlihatkan usaha untuk memastikan masyarakat Islam mendapat pendidikan Islam yang sewajarnya walaupun dilaksanakan pada hujung minggu. Penglibatan hanya enam buah madrasah terbesar dan tiga madrasah yang lain yang melaksanakan sistem pendidikan Islam sepenuh masa dengan kurikulum Diniah dan kurikulum kebangsaan dari MOE Singapura memberi ruang dan peluang kepada masyarakat Islam di Singapura memiliki agamawan dan asatizah yang tersendiri bagi memastikan pembangunan masyarakat Islam agar tidak jauh dari agama mereka. Sementelah lagi, terdapat beberapa pertubuhan dan masjid sendiri turut menyumbang dalam pendidikan Islam melalui pengajian khasnya bagi membolehkan dakwah Islam terus berkembang di Singapura dengan baik. Rujukan Census of Population 2010, Table 59 Resident Population Aged 15 years and over by Religion, Ethnic Group and Sex, Department of Statistics, Ministry of Trade and Industry, Republic of Singapore, bertarikh 16 Februari 2014 Iik Arifin Mansurnoor dan Drs. Dadi Damadi 2002, “Minoritas Islam” dalam Ensklopedi Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, Jakarta Ichtiar Baru Van Hoeve Munzir Hitami, Dr 2006 Sejarah Islam Asia Tenggara, Pekanbaru Alaf Riau Richard C. Martin 2004, Encyclopedia of Islam and the Muslim World Volume 2 M-Z, New York Macmillan Reference USA Sharon Siddique and Taufik Abdullah 1989, Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Jakarta Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Sharon Siddique and Taufik Abdullah editors 1986 Islam and Society in Southeast Asia, Singapore ISEAS Berita On Suria, Singapura- bertarikh 20 Februari 2014 Temubual Muhammad Taufiq Arifin, Assistant Head, Madrasah Policy & Planning Strategic Unit, Majlis Ugama Islam Singapura, temubual pada 7 Mei 2014 31 Muhammad Taufiq, temubual bertarikh 7 Mei 2014 Jurnal al-Tamaddun Bil 9 2 2014, 17-28 Sharifah Thalha Binti Syed Haron, Ekselutif, Unit Dasar & Perancangan Madrasah, Majlis Ugama Islam Singapura, temubual pada 7 Mei 2014 Amira Bte Abdul Rahim, Senior Executive, Youth Education Stategic unit, MUIS, temubual bertarikh 7 Julai 2014. Email sharifah_thalha_SYEDHARON bertarikh 10 Mac 2014 Halaman web Andalus Corporation, Bertarikh 11 September 2014 Darul Arqam, bertarikh 6 Mei 2014 Department of Statistics, Ministry of Trade and Industry, Singapore, bertarikh 11 September 2014 bertarikh 10 Februari 2014 bertarikh 10 Februari 2014 Madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah, bertarikh 6 Mei 2014 Madrasah Al-Irsyad, bertarikh 6 Mei 2014 Madrasah Aljunied Al Islamiyyah, bertarikh 5 Mei 2014 Madrasah Al-Maarif Al-Islamiah, bertarikh 5 Mei 2014 Madrasah Al-Sagoff, bertarikh 6 Mei 2014 Madrasah Wak Tanjung Al-Islamiyyah, bertarikh 5 Mei 2014 Majlis Ugama Islam Singapura, bertarikh 11 September 2014 Majlis Ugama Islam Singapura, bertarikh 11 September 2014 Yayasan Mendaki, bertarikh 11 September 2014 ... MUIS hanya berperan sebatas menerima pendaftaran madrasah, memantau perkembangan, dan menyalurkan bantuan dana. Segala urusan penertiban madrasah termasuk urusan kurikulum dan pelantikan guru dibawah kuasa madrasah Nur Raudah, et al., 2014. ...... Sesuai aturan MUIS, terdapat kurikulum Diniah kumpulan subjek Azhar yaitu materi tauhid, Al-Qur'an, hadis, fiqh, nahw shraf, ditambah bahasa Arab dan kurikulum kebangsaan matematika, bahasa Melayu, bahasa Inggris, geografi, sejarah dan sains seperti kimia, biologi, fisika, dan add math Nur Raudah, 2014. ...Membahas secara komprehensif ihwal pendidikan Islam mulai dari tataran filosofis sampai Islam" dalam Ensklopedi Tematis Dunia Islam Asia TenggaraIik Arifin Mansurnoor dan Drs. Dadi Damadi 2002, "Minoritas Islam" dalam Ensklopedi Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, Jakarta Ichtiar Baru Van Hoeve Munzir Hitami, Dr 2006 Sejarah Islam Asia Tenggara, Pekanbaru Alaf RiauAssistant Head, Madrasah Policy & Planning Strategic Unit, Majlis Ugama Islam SingapuraMuhammad Taufiq ArifinMuhammad Taufiq Arifin, Assistant Head, Madrasah Policy & Planning Strategic Unit, Majlis Ugama Islam Singapura, temubual pada 7 Mei 2014Andalus Corporation, Corporation, Bertarikh 11 September 2014
Pemerintahdari 29 negara terkaya di dunia yang tergabung dalam kelompok OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) pada tahun 1999 memiliki utang hampir 14 triliun dollar, sementara itu pada tahun yang sama, 131 negara-negara berkembang memiliki utang luar negeri di atas 2 triliun dollar (Harinowo, 2002).

Oleh Fadh Ahmad Arifan *Penulis adalah alumni MI Khadijah kota Malang ISLAM sudah eksis di Singapura dulu Tumasik antara abad 8 M dan 11 M. Sejak masa kuno, Tumasik telah menjadi kota pelabuhan yang ramai disinggahi kapal-kapal para pedagang dari berbagai belahan dunia, India, Persia, Arab, dan termasuk Eropa. Bahkan sejak pertengahan abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, Singapura menjadi pusat informasi dan komunikasi dakwah Islam, melalui produksi, reproduksi, dan distribusi kitab-kitab cetak keagamaan, dari wilayah Asia Tenggara maupun Timur Tengah dan Eropa Makalah Asep Saefullah, Tumasik Sejarah Islam Awal di Singapura 1200-1511 M, hal 21. Di era modern, pemeluk Islam di Singapura posisinya minoritas. Yakni sekitar 15% dari total keseluruhan penduduk Singapura. Dengan komposisi 14% ras melayu dan sisanya dari Arab, Pakistan dan India. Selain ketiga ras tersebut, di Singapura juga ditemukan orang Cina yang beragama Islam. Menurut Prof Hussin Mutalib dari National University of Singapore NUS, orang Cina yang memeluk agama Islam makin meningkat, tapi jumlahnya terbilang masih kecil Mazlan nordin, Nasib Penduduk Minoriti Islam, 12 April 2009. Singapura tentunya dikenal sebagai negara sekuler. Meskipun begitu, menjalankan syariat Islam di Negeri ini bagi umat Islam bukanlah hal yang sulit. Demikian disampaikan Ketua Indonesian Muslim Association In Singapore IMAS Imanuddin Amril dalam pertemuan dengan Perhimpunan Baitul Maal Wat Tamwil Indonesia. “Alhamdulillah kita bisa menjalankan syariat,” ujar Imanuddin. Singapura, kata Imanuddin, juga mendukung keberadaan komunitas muslim di sana. Bentuk konkretnya adalah banyaknya masjid yang dikelola secara profesional. “Kebanyakan muslim berasal dari penduduk lokal hingga pendatang, termasuk dari Indonesia,” kata Imanuddin Republika online, 26 Oktober 2013. Kondisi Madrasah di Singapura Berbicara pendidikan, Negara kecil ini muliakan guru seperti halnya di Finlandia dan Korea selatan. Gaji guru pemula di Singapura setara dengan gaji insinyur. Gaji guru disana mencapai USD atau senilai dengan Rp 512 juta per tahun. Tapi perlu diingat, biaya hidup disana juga tinggi. Wajar para guru disokong dengan gaji sebesar itu Radar Malang kamis, 18 agustus 2016 hal 40. Eksistensi Pendidikan Muslim di Singapura tak lepas dari perkembangan Madrasahnya. Madrasah dikelola secara modern dan profesional, dengan kelengkapan perangkat keras dan lunak. Waktu penyelenggaraan belajar mengajar dimulai dari pukul hingga Lama waktu ini juga berlaku di sekolah-sekolah umum dan non-madrasah. Agar tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi, maka di setiap madrasah dibangun laboratorium komputer dan internet, serta sistem pendukung pendidikan audio converence. Selain dilengkapi fasilitas internet, setiap madrasah juga mempunyai server tersendiri bagi pengembangan pendidikan modern. Helmiati, Jurnal Toleransi, Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013, hal 91. Perlu diketahui, di negeri yang menampung koruptor dan pengusaha hitam asal Indonesia ini terdapat Madrasah Al-Juneid. Usia lembaga ini sudah lebih dari 88 tahun. Sudah banyak alumni sukses yang dihasilkan terutama dalam bidang agama Islam. Beberapa mufti pemimpin agama Islam di Singapura, Malaysia, dan Brunei Darusalam adalah lulusan Al-Juneid. Madrasah Al-Juneid juga membatasi interaksi antar murid berbeda jenia kelamin secara bebas. Kelas diatur secara terpisah untuk murid putra dan putri. Tangga untuk murid putra dan putri pun dibuat berbeda. Pidato dalam Bahasa Arab dan tilawah Al Quran menjadi hal rutin yang ditampilkan oleh murid tiap pagi. Yang paling menarik adalah ikrar pagi berisi pula dengan kalimat yang menunjukkan kebanggaan dan kecintaan mereka sebagai warga negara Singapura. Evy sofia, “Inilah madrasahnya orang Singapura”, 11 April 2015. Masih terkait madrasah, perlu juga menyimak hasil riset yang berjudul “Dinamika madrasah di Singapura pasca Kemerdekaan”. Disertasi ini dilihat judulnya tergolong historical research. Abdul rahim bin Mohd Don berhasil mempertahankan karya ilmiahnya di Pascasarjana UMM Malang pada 8 Mei 2017. Masa studi beliau 3 tahun 10 bulan. Raihan Indeks prestasinya berpredikat “sangat memuaskan”. Disertasi pak Rahim diuji oleh Prof Dr. Djakfar SH, dosen ekonomi Islam di S2 studi islam UIN Malang, Prof Dr. Syamsul arifin, Pradana boy aktivis JIMM dan seorang penguji perempuan. Dr Latipun bertindak sebagai ketua Dewan penguji dan Ust. Prof. Dr Tobroni sebagai sekretaris penguji. Yang menarik Ust. Dr. Abdul haris kini ketum PD Muhammadiyah kota Malang. Ahli bahasa Arab ini hanya memberi masukan perbaikan judul, abstrak dan kesesuaian metodologi. Dalam disertasi yang cukup tebal ini, kurikulum yang diterapkan di madrasah hanya ditekankan pada kajian agama terutama bahasa arab. Para alumni Madrasah mendapat stigma bahwa mereka pastinya menjadi ustadz/Da’i. Sementara bila mereka mencoba profesi lainnya belum tentu diterima oleh masyarakat. Ust Moh Nurhakim turut menjadi Co Promotor 1. Beliau menanyakan kedisiplinan siswa madrasah bila dikaitkan dengan budaya disiplin ala Singapura. Di madrasah yang menjadi fokus disertasi ini, bila ada siswa ketahuan mencuri 3 kali maka langsung dikeluarkan. Begitu yang dikatakan pak Rahim. Menariknya, dalam ujian terbuka ini saya baru mengetahui bahwa “karena perubahan tata ruang kampung Melayu ke apartemen-apartemen membuat jumlah madrasah menyusut, dari 30 madrasah menjadi 6 madrasah.” Pak Rahim menegaskan tanah-tanah di Singapura bukan milik pribadi lagi dan dibebani pajak tinggi. Sehingga membuat orang melayu tersingkir. Enam buah madrasah yang tersisa di bawah supervisi Majelis Ugama Islam Singapura MUIS. Keenam madrasah itu adalah Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah, Madrasah Al-Maarif Al-Islamiah, Madrasah Al-sagoff Al-Islamiah, Madrasah Al-Junied Al-Islamiah, Madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah, dan Madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah. Sebelum menutup artikel ini, dibalik kemajuan Singapura yang konon disana tak ada demokrasi tetapi hukumnya berjalan, ada pihak yang kian terpinggirkan dan dibatasi gerak geriknya. Akankah Muslim indonesia dimasa depan akan mengalami hal yang sama?. Wallahu’alam. []

100 Soal Ujian Madrasah SKI MA dan Jawabannya I Part 4. SKI merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Madrasah di semua tingkatan, tak terkecuali pada jenjang Madrasah Aliyah. Mapel ini mempelajari tentang sejarah perkembangan agama Islam dari pertama kali turun hingga saat ini. PembahasanBerikut ini adalah negara-negara yang ditunjukkan oleh gambar pada soal. Jepang negara maju Malaysia negara berkembang Thailand negara berkembang Korea Selatan negara maju India negara berkembang Singapura negara maju Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 1, 4, dan 6. Jadi, jawaban yang tepat adalah ini adalah negara-negara yang ditunjukkan oleh gambar pada soal. Jepang negara maju Malaysia negara berkembang Thailand negara berkembang Korea Selatan negara maju India negara berkembang Singapura negara maju Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 1, 4, dan 6. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. .
  • 4cl484p8cs.pages.dev/161
  • 4cl484p8cs.pages.dev/42
  • 4cl484p8cs.pages.dev/159
  • 4cl484p8cs.pages.dev/320
  • 4cl484p8cs.pages.dev/357
  • 4cl484p8cs.pages.dev/279
  • 4cl484p8cs.pages.dev/36
  • 4cl484p8cs.pages.dev/294
  • 4cl484p8cs.pages.dev/299
  • madrasah yang berkembang di singapura ditunjukkan oleh nomor